Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) PMII: Momentum Transformasi Intelektual Mahasiswa Berkarakter Aswaja

Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) PMII: Momentum Transformasi Intelektual Mahasiswa Berkarakter Aswaja

Bengkulu – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah Nahdlatul Ulama (STIESNU) Bengkulu sukses menggelar Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) dengan tema “Transformasi Mahasiswa NU: Berkarakter Aswaja, Berdaya Saing, dan Berkontribusi untuk Peradaban.” Acara ini menjadi wadah penting untuk mencetak kader intelektual yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki pondasi moral dan spiritual yang kuat.

Kegiatan MAPABA ini dihadiri oleh berbagai elemen, termasuk jajaran pengurus PMII, senior, serta puluhan mahasiswa baru yang antusias untuk bergabung. Dr. Subhan, S.Ag., M.H.I., selaku Ketua STIESNU Bengkulu, dan juga Wakil Ketua Yudha, M.Pd, hadir dan memberikan sambutan yang menginspirasi, menegaskan relevansi PMII dalam membentuk karakter mahasiswa di era modern.

Dalam sambutannya, Dr. Subhan menyoroti pentingnya transformasi holistik bagi mahasiswa NU. “Transformasi tidak hanya sebatas perubahan fisik, tetapi juga perubahan mental, spiritual, dan intelektual,” ujarnya. Beliau menekankan bahwa PMII bukan sekadar organisasi kemahasiswaan, melainkan sebuah laboratorium peradaban yang melahirkan calon-calon pemimpin masa depan.

Lebih lanjut, Dr. Subhan memaparkan tiga pilar utama dalam transformasi mahasiswa NU. Pertama, berkarakter Aswaja. “Ini adalah fondasi kita. Aswaja mengajarkan kita prinsip-prinsip moderasi, toleransi, dan keadilan, yang sangat dibutuhkan untuk menjaga keutuhan bangsa,” kata beliau. Karakter ini, menurutnya, akan menjadi benteng bagi mahasiswa dalam menghadapi polarisasi dan radikalisme.

Kedua, berdaya saing. “Dunia saat ini menuntut kita untuk memiliki daya saing global. Mahasiswa harus terus mengasah kemampuan analitis, kritis, dan inovatif,” tambahnya. Dr. Subhan mendorong para peserta MAPABA untuk memanfaatkan PMII sebagai sarana pengembangan diri, baik melalui diskusi ilmiah, pelatihan kepemimpinan, maupun kegiatan-kegiatan yang menunjang soft skill dan hard skill.

Ketiga, berkontribusi untuk peradaban. Dr. Subhan menjelaskan bahwa tugas mahasiswa adalah menjadi agen perubahan yang solutif. “Kontribusi tidak harus dalam skala besar. Mulailah dari lingkungan terdekat, seperti menginisiasi kegiatan sosial di kampus atau memberikan solusi kreatif untuk permasalahan di masyarakat,” pungkasnya.

Acara MAPABA ini diharapkan menjadi awal dari perjalanan panjang para mahasiswa baru dalam menempuh jalan intelektual dan spiritual bersama PMII. Dengan bekal karakter Aswaja yang kokoh, daya saing yang tinggi, dan semangat berkontribusi, mereka diharapkan mampu menjadi generasi penerus yang membawa kemajuan bagi Nahdlatul Ulama dan bangsa Indonesia.

Seremoni Ilmiah dan Intelektual: PBAK STIESNU Bengkulu Dibuka Secara Resmi

Seremoni Ilmiah dan Intelektual: PBAK STIESNU Bengkulu Dibuka Secara Resmi

STIESNU BENGKULU – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah Nahdlatul Ulama (STIESNU) Bengkulu secara resmi membuka program pengenalan budaya akademik dan kemahasiswaan (PBAK) tahun 2025. Upacara pembukaan yang sarat dengan nuansa ilmiah dan spiritual ini diselenggarakan pada Jumat, 12 September 2025.

Kehadiran Tokoh Kunci dan Keterwakilan Lembaga
Acara ini diawali dengan upacara senat yang dipimpin langsung oleh Ketua Senat, Dr. Dodi Isran, M.Pd.Mat. dan Ketua STIESNU Bengkulu, Dr. Subhan, S.Ag., M.H.I. Kehadiran para pimpinan ini menegaskan komitmen institusi dalam mengawal transisi akademik mahasiswa baru. Suasana khidmat terasa saat para calon mahasiswa secara simbolis memasuki gerbang keilmuan yang berbasis syariah.

Dalam sambutannya, Ketua STIESNU Bengkulu, Dr. Subhan, S.Ag., M.H.I., tidak hanya menyampaikan pesan selamat datang, tetapi juga memberikan perspektif akademis yang mendalam tentang peran mahasiswa baru. Beliau menggarisbawahi bahwa PBAK bukan sekadar ritual orientasi, melainkan sebuah prolegomena—sebuah pengantar yang esensial—untuk memahami visi dan misi institusi.

Dr. Subhan menekankan bahwa tantangan ekonomi global saat ini sangat dinamis dan kompleks. “Ekonomi dunia saat ini penuh dinamika,” ujarnya. Oleh karena itu, STIESNU Bengkulu hadir sebagai lembaga pendidikan tinggi yang bertugas mencetak sumber daya manusia yang memiliki kompetensi di bidang ekonomi syariah sekaligus memiliki akhlak mulia. Ini merupakan perpaduan antara kecerdasan kognitif (penguasaan ilmu) dan kecerdasan afektif (pembentukan karakter), yang selaras dengan nilai-nilai Nahdlatul Ulama.

Lebih lanjut, beliau juga menyampaikan optimisme terhadap peran mahasiswa dalam kontribusi nyata bagi perekonomian daerah. Mahasiswa baru diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang tidak hanya menguasai teori, tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam praktik. Beliau menutup sambutannya dengan mengajak seluruh civitas akademika dan mahasiswa untuk berkolaborasi, sehingga STIESNU Bengkulu dapat menjadi pusat pengembangan ekonomi syariah yang maju dan berdaya saing di Bengkulu.

Kolaborasi Akademik dan Spiritual
Pembukaan PBAK kali ini turut dihadiri oleh figur-figur penting dari struktur Nahdlatul Ulama (NU). KH. Ali Shodiq, seorang tokoh panutan, hadir untuk memberikan arahan spiritual dan keilmuan. Perwakilan dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Bengkulu, Kang Solih, juga turut hadir. Kehadiran mereka menunjukkan sinergi antara STIESNU sebagai lembaga pendidikan tinggi dan NU sebagai organisasi keagamaan.

Acara ini juga menjadi ajang silaturahmi bagi seluruh civitas akademika STIESNU, termasuk para dosen dan staf. Perwakilan dari seluruh badan otonom (banom) NU se-Bengkulu turut memeriahkan acara, memberikan gambaran akan luasnya jejaring keorganisasian yang dapat diakses oleh mahasiswa. Selain itu, perwakilan BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa), KIP (Kartu Indonesia Pintar), dan seluruh mahasiswa baru juga hadir, menandakan dimulainya kehidupan kampus yang dinamis.

Pengembangan Kepemimpinan dan Kemandirian Mahasiswa
Secara signifikan, acara PBAK ini sepenuhnya dikelola oleh anggota panitia dari BEM STIESNU Bengkulu. Hal ini bukan sekadar pembagian tugas, melainkan merupakan laboratorium kepemimpinan bagi mahasiswa. Melalui pengelolaan acara berskala besar, mereka mengaplikasikan teori organisasi dan manajemen yang dipelajari dalam konteks praktis. Tanggung jawab ini menuntut kemandirian, inisiatif, dan kemampuan problem-solving yang merupakan kompetensi esensial bagi pemimpin masa depan. Proses ini secara tidak langsung membangun kapasitas soft skill mahasiswa, mempersiapkan mereka tidak hanya sebagai akademisi yang mumpuni, tetapi juga sebagai agen perubahan yang mampu menggerakkan masyarakat.

Etos Keilmuan dan Keorganisasian
Pembukaan PBAK ini bukan sekadar seremoni, melainkan sebuah pernyataan komitmen bahwa pendidikan di STIESNU Bengkulu tidak hanya berfokus pada penguasaan ilmu ekonomi syariah, tetapi juga pada pembentukan karakter mahasiswa yang kritis, berakhlak, dan memiliki semangat berorganisasi. Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa baru akan terinternalisasi dengan nilai-nilai luhur NU serta siap berkontribusi positif bagi masyarakat.

Rapat Akademik STIESNU Bengkulu Perkuat Mutu Akademik, Tekankan Penggunaan SIAKAD Sevima

Rapat Akademik STIESNU Bengkulu Perkuat Mutu Akademik, Tekankan Penggunaan SIAKAD Sevima

Bengkulu, 11 September 2025 — Menjelang dimulainya Semester Ganjil Tahun Akademik 2025/2026, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah Nahdlatul Ulama (STIESNU) Bengkulu menggelar Rapat Akademik pada Kamis, 11 September 2025, yang bertempat di aula kampus. Rapat ini menjadi forum strategis untuk memastikan kesiapan seluruh jajaran dosen dalam melaksanakan perkuliahan yang efektif dan terstruktur.

Dalam arahannya, Ketua STIESNU Bengkulu, Dr. Subhan, M.H.I., bersama Wakil Ketua I Bidang Akademik, Elman Johari, M.H.I., menekankan pentingnya adopsi teknologi untuk meningkatkan kualitas layanan akademik. Keduanya secara tegas menginstruksikan bahwa seluruh aktivitas perkuliahan, mulai dari pengisian jurnal hingga absensi, wajib dilakukan melalui aplikasi SIAKAD Sevima STIESNU Bengkulu. Langkah ini bertujuan untuk menciptakan sistem administrasi yang lebih terintegrasi, transparan, dan efisien.

Rapat ini juga menetapkan jadwal resmi perkuliahan Semester Ganjil yang akan dimulai pada 22 September 2025 hingga 10 Januari 2026. Untuk menjamin mutu, setiap dosen diwajibkan untuk mengisi jurnal dan absensi perkuliahan serta memastikan minimal 16 kali pertemuan tatap muka, yang sudah mencakup Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). Seluruh dokumen akademik seperti Rencana Pembelajaran Semester (RPS), jurnal, absensi, serta soal ujian, harus diserahkan kepada program studi masing-masing setelah semester berakhir

STIESNU Bengkulu Tarik Mahasiswa KKN Tematik Desa di Giri Mulya, Ulu Talo, Seluma

STIESNU Bengkulu Tarik Mahasiswa KKN Tematik Desa di Giri Mulya, Ulu Talo, Seluma

Seluma – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah Nahdlatul Ulama (STIESNU) Bengkulu secara resmi melaksanakan penarikan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) berbasis tematik desa yang ditempatkan di Desa Giri Mulya, Kecamatan Ulu Talo, Kabupaten Seluma, Bengkulu.

Kegiatan penarikan ini menjadi penanda berakhirnya rangkaian pengabdian mahasiswa kepada masyarakat yang telah berlangsung selama beberapa minggu. Program KKN tematik desa ini dirancang sebagai media pengembangan kapasitas mahasiswa melalui interaksi langsung dengan masyarakat, dengan fokus pada pemberdayaan potensi lokal dan penguatan ekonomi berbasis komunitas.

Dalam pelaksanaan program, mahasiswa KKN STIESNU Bengkulu telah melakukan berbagai kegiatan, antara lain pelatihan literasi keuangan syariah, pendampingan UMKM lokal, penguatan kelembagaan desa, serta sosialisasi pentingnya tata kelola keuangan rumah tangga. Selain itu, mahasiswa juga berperan aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan seperti pembinaan remaja, pendidikan agama, hingga partisipasi dalam program desa sehat dan bersih.

Ketua STIESNU Bengkulu, Dr. Subhan, S.Ag., M.H.I., menyampaikan bahwa KKN tematik desa bukan sekadar rutinitas akademik, melainkan wahana pengintegrasian ilmu dengan realitas sosial. “Mahasiswa didorong untuk menjadi agen transformasi sosial yang mampu membaca kebutuhan masyarakat sekaligus memberikan solusi berbasis ilmu pengetahuan dan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Giri Mulya, Bapak Syaerozi, memberikan apresiasi yang tinggi atas kontribusi mahasiswa STIESNU Bengkulu. “Kami merasa sangat terbantu dengan adanya mahasiswa KKN yang ikut mendampingi masyarakat dalam berbagai kegiatan. Kehadiran mereka telah membawa semangat baru, khususnya dalam meningkatkan kesadaran warga tentang pentingnya pendidikan, ekonomi, dan kebersamaan membangun desa,” ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Hairiyanto, M.Pd., salah satu dosen pembimbing lapangan. Menurutnya, KKN tematik desa adalah media strategis untuk membumikan ilmu yang diperoleh mahasiswa di bangku kuliah. “Kehadiran mahasiswa di desa bukan hanya sebatas mengabdi, tetapi juga belajar langsung dari masyarakat. Dengan begitu, terjadi dialektika antara ilmu pengetahuan dan kearifan lokal yang memperkaya pengalaman akademik mahasiswa,” jelasnya.

Penarikan KKN ini diharapkan tidak mengakhiri hubungan akademik dan sosial antara kampus dan desa, melainkan menjadi titik awal bagi kolaborasi berkelanjutan dalam kerangka Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pada aspek pengabdian kepada masyarakat.

Transparansi Akademik dan Kelembagaan: STIESNU Bengkulu Sampaikan LPJ dan Progres Kinerja

Transparansi Akademik dan Kelembagaan: STIESNU Bengkulu Sampaikan LPJ dan Progres Kinerja

Bengkulu – Dalam rangka memperkuat tata kelola perguruan tinggi yang akuntabel dan transparan, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah Nahdlatul Ulama (STIESNU) Bengkulu menggelar penyampaian laporan pertanggungjawaban (LPJ) serta progres kinerja institusi di bawah kepemimpinan baru, Dr. Subhan, S.Ag., M.H.I.

Momentum akademik yang berlangsung pada Kamis, 4 Agustus 2025 ini, bukan sekadar prosesi administratif, melainkan refleksi ilmiah atas dinamika manajerial, capaian program, serta proyeksi pengembangan keilmuan kampus hijau NU di Bengkulu. Laporan tersebut disampaikan langsung oleh Ketua STIESNU Bengkulu kepada Ketua Tanfidziyah PWNU Bengkulu, Prof. Dr. H. Khairudin Wahid, M.Ag., dengan disaksikan Sekretaris Wilayah PWNU, H. Muhammad Soleh, beserta jajaran pengurus lainnya.

Dalam substansi laporan, Dr. Subhan menekankan pentingnya keberlanjutan visi akademik yang berorientasi pada mutu pendidikan, relevansi kurikulum dengan perkembangan ilmu ekonomi syariah, serta penguatan kultur keilmuan berbasis nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah. Transparansi ini, menurutnya, bukan hanya bentuk tanggung jawab administratif, tetapi juga bagian dari ikhtiar epistemologis untuk menempatkan perguruan tinggi sebagai pusat transformasi sosial dan pemberdayaan umat.

Prof. Dr. H. Khairudin Wahid, M.Ag., dalam sambutannya, memberikan apresiasi atas sistematika dan kedalaman laporan yang disajikan. Ia menekankan bahwa perkembangan STIESNU Bengkulu harus terus diarahkan pada penciptaan inovasi akademik yang adaptif terhadap tantangan zaman, sekaligus tetap berakar pada tradisi intelektual Nahdlatul Ulama.

Kehadiran para pimpinan PWNU dalam forum ini menandai adanya sinergi yang kuat antara otoritas struktural NU dan institusi pendidikan tinggi dalam membangun ekosistem akademik yang sehat, produktif, dan berdaya saing. Dengan demikian, penyampaian LPJ ini tidak hanya dimaknai sebagai laporan periodik, melainkan juga sebagai bagian dari dialektika keilmuan dan penguatan etos akademik di lingkungan STIESNU Bengkulu.

Ketua Senat STIESNU Bengkulu Raih Predikat Cumlaude sebagai Lulusan Terbaik FKIP Program Doktor Pendidikan

Ketua Senat STIESNU Bengkulu Raih Predikat Cumlaude sebagai Lulusan Terbaik FKIP Program Doktor Pendidikan

BENGKULU – Dr. Dodi Isran, M.Pd.Mat., Ketua Senat Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah Nahdlatul Ulama (STIESNU) Bengkulu, berhasil menorehkan prestasi akademis yang gemilang. Beliau meraih predikat Doktor ‘Cum Laude’ dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Bengkulu (UNIB) dan menjadi lulusan terbaik pada program studi S-3 Pendidikan dengan IPK 3,93.

Integrasi Budaya dan Sains dalam Pendidikan Matematika

Pencapaian Dr. Dodi Isran tidak hanya dinilai dari IPK yang tinggi, tetapi juga dari kontribusi ilmiahnya yang signifikan melalui disertasi berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Matematika Dasar Berbasis ETNO-STEM untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi Matematis Mahasiswa“. Disertasi ini merupakan karya riset yang berupaya menjembatani kesenjangan antara pendidikan matematika formal dan konteks budaya lokal.

ETNO-STEM (Etnomatematika-Science, Technology, Engineering, and Mathematics) adalah pendekatan inovatif yang mengintegrasikan pengetahuan dan praktik matematika yang terdapat dalam budaya lokal (etnomatematika) dengan disiplin ilmu STEM. Dr. Dodi Isran meneliti bagaimana unsur-unsur budaya, khususnya yang ada di Bengkulu, dapat dijadikan bahan ajar untuk meningkatkan literasi matematis mahasiswa.

Literasi matematis, yang didefinisikan oleh OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development), adalah kemampuan individu untuk merumuskan, menggunakan, dan menafsirkan matematika dalam berbagai konteks. Melalui disertasinya, Dr. Dodi Isran menunjukkan bahwa pendekatan ETNO-STEM dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memahami konsep matematis secara lebih mendalam dan relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka.

Ketua STIESNU Bengkulu, Dr. Subhan, M.H.I., menyatakan kebanggaannya. “Kami sangat bangga atas pencapaian Dr. Dodi Isran. Karya disertasinya tidak hanya relevan secara akademis, tetapi juga memiliki potensi besar untuk diterapkan dalam kurikulum pendidikan. Ini menjadi motivasi bagi kami semua untuk terus berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan,” katanya.

Menanggapi keberhasilannya, Dr. Dodi Isran menyampaikan, “Alhamdulillah, predikat ‘Cum Laude’ ini adalah hasil dari kerja keras dan dukungan banyak pihak. Saya berharap riset tentang ETNO-STEM ini bisa membuka wawasan baru dalam pengajaran matematika dan membantu mahasiswa melihat bahwa matematika adalah bagian tak terpisahkan dari budaya dan kehidupan mereka.”