STIESNU BENGKULU – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah Nahdlatul Ulama (STIESNU) Bengkulu secara resmi membuka program pengenalan budaya akademik dan kemahasiswaan (PBAK) tahun 2025. Upacara pembukaan yang sarat dengan nuansa ilmiah dan spiritual ini diselenggarakan pada Jumat, 12 September 2025.
Kehadiran Tokoh Kunci dan Keterwakilan Lembaga
Acara ini diawali dengan upacara senat yang dipimpin langsung oleh Ketua Senat, Dr. Dodi Isran, M.Pd.Mat. dan Ketua STIESNU Bengkulu, Dr. Subhan, S.Ag., M.H.I. Kehadiran para pimpinan ini menegaskan komitmen institusi dalam mengawal transisi akademik mahasiswa baru. Suasana khidmat terasa saat para calon mahasiswa secara simbolis memasuki gerbang keilmuan yang berbasis syariah.
Dalam sambutannya, Ketua STIESNU Bengkulu, Dr. Subhan, S.Ag., M.H.I., tidak hanya menyampaikan pesan selamat datang, tetapi juga memberikan perspektif akademis yang mendalam tentang peran mahasiswa baru. Beliau menggarisbawahi bahwa PBAK bukan sekadar ritual orientasi, melainkan sebuah prolegomena—sebuah pengantar yang esensial—untuk memahami visi dan misi institusi.
Dr. Subhan menekankan bahwa tantangan ekonomi global saat ini sangat dinamis dan kompleks. “Ekonomi dunia saat ini penuh dinamika,” ujarnya. Oleh karena itu, STIESNU Bengkulu hadir sebagai lembaga pendidikan tinggi yang bertugas mencetak sumber daya manusia yang memiliki kompetensi di bidang ekonomi syariah sekaligus memiliki akhlak mulia. Ini merupakan perpaduan antara kecerdasan kognitif (penguasaan ilmu) dan kecerdasan afektif (pembentukan karakter), yang selaras dengan nilai-nilai Nahdlatul Ulama.
Lebih lanjut, beliau juga menyampaikan optimisme terhadap peran mahasiswa dalam kontribusi nyata bagi perekonomian daerah. Mahasiswa baru diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang tidak hanya menguasai teori, tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam praktik. Beliau menutup sambutannya dengan mengajak seluruh civitas akademika dan mahasiswa untuk berkolaborasi, sehingga STIESNU Bengkulu dapat menjadi pusat pengembangan ekonomi syariah yang maju dan berdaya saing di Bengkulu.
Kolaborasi Akademik dan Spiritual
Pembukaan PBAK kali ini turut dihadiri oleh figur-figur penting dari struktur Nahdlatul Ulama (NU). KH. Ali Shodiq, seorang tokoh panutan, hadir untuk memberikan arahan spiritual dan keilmuan. Perwakilan dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Bengkulu, Kang Solih, juga turut hadir. Kehadiran mereka menunjukkan sinergi antara STIESNU sebagai lembaga pendidikan tinggi dan NU sebagai organisasi keagamaan.
Acara ini juga menjadi ajang silaturahmi bagi seluruh civitas akademika STIESNU, termasuk para dosen dan staf. Perwakilan dari seluruh badan otonom (banom) NU se-Bengkulu turut memeriahkan acara, memberikan gambaran akan luasnya jejaring keorganisasian yang dapat diakses oleh mahasiswa. Selain itu, perwakilan BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa), KIP (Kartu Indonesia Pintar), dan seluruh mahasiswa baru juga hadir, menandakan dimulainya kehidupan kampus yang dinamis.
Pengembangan Kepemimpinan dan Kemandirian Mahasiswa
Secara signifikan, acara PBAK ini sepenuhnya dikelola oleh anggota panitia dari BEM STIESNU Bengkulu. Hal ini bukan sekadar pembagian tugas, melainkan merupakan laboratorium kepemimpinan bagi mahasiswa. Melalui pengelolaan acara berskala besar, mereka mengaplikasikan teori organisasi dan manajemen yang dipelajari dalam konteks praktis. Tanggung jawab ini menuntut kemandirian, inisiatif, dan kemampuan problem-solving yang merupakan kompetensi esensial bagi pemimpin masa depan. Proses ini secara tidak langsung membangun kapasitas soft skill mahasiswa, mempersiapkan mereka tidak hanya sebagai akademisi yang mumpuni, tetapi juga sebagai agen perubahan yang mampu menggerakkan masyarakat.
Etos Keilmuan dan Keorganisasian
Pembukaan PBAK ini bukan sekadar seremoni, melainkan sebuah pernyataan komitmen bahwa pendidikan di STIESNU Bengkulu tidak hanya berfokus pada penguasaan ilmu ekonomi syariah, tetapi juga pada pembentukan karakter mahasiswa yang kritis, berakhlak, dan memiliki semangat berorganisasi. Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa baru akan terinternalisasi dengan nilai-nilai luhur NU serta siap berkontribusi positif bagi masyarakat.