BENGKULU – Dr. Dodi Isran, M.Pd.Mat., Ketua Senat Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah Nahdlatul Ulama (STIESNU) Bengkulu, berhasil menorehkan prestasi akademis yang gemilang. Beliau meraih predikat Doktor ‘Cum Laude’ dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Bengkulu (UNIB) dan menjadi lulusan terbaik pada program studi S-3 Pendidikan dengan IPK 3,93.

Integrasi Budaya dan Sains dalam Pendidikan Matematika

Pencapaian Dr. Dodi Isran tidak hanya dinilai dari IPK yang tinggi, tetapi juga dari kontribusi ilmiahnya yang signifikan melalui disertasi berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Matematika Dasar Berbasis ETNO-STEM untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi Matematis Mahasiswa“. Disertasi ini merupakan karya riset yang berupaya menjembatani kesenjangan antara pendidikan matematika formal dan konteks budaya lokal.

ETNO-STEM (Etnomatematika-Science, Technology, Engineering, and Mathematics) adalah pendekatan inovatif yang mengintegrasikan pengetahuan dan praktik matematika yang terdapat dalam budaya lokal (etnomatematika) dengan disiplin ilmu STEM. Dr. Dodi Isran meneliti bagaimana unsur-unsur budaya, khususnya yang ada di Bengkulu, dapat dijadikan bahan ajar untuk meningkatkan literasi matematis mahasiswa.

Literasi matematis, yang didefinisikan oleh OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development), adalah kemampuan individu untuk merumuskan, menggunakan, dan menafsirkan matematika dalam berbagai konteks. Melalui disertasinya, Dr. Dodi Isran menunjukkan bahwa pendekatan ETNO-STEM dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memahami konsep matematis secara lebih mendalam dan relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka.

Ketua STIESNU Bengkulu, Dr. Subhan, M.H.I., menyatakan kebanggaannya. “Kami sangat bangga atas pencapaian Dr. Dodi Isran. Karya disertasinya tidak hanya relevan secara akademis, tetapi juga memiliki potensi besar untuk diterapkan dalam kurikulum pendidikan. Ini menjadi motivasi bagi kami semua untuk terus berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan,” katanya.

Menanggapi keberhasilannya, Dr. Dodi Isran menyampaikan, “Alhamdulillah, predikat ‘Cum Laude’ ini adalah hasil dari kerja keras dan dukungan banyak pihak. Saya berharap riset tentang ETNO-STEM ini bisa membuka wawasan baru dalam pengajaran matematika dan membantu mahasiswa melihat bahwa matematika adalah bagian tak terpisahkan dari budaya dan kehidupan mereka.”