BENGKULU – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah NU (STIESNU) Bengkulu kembali mencatat prestasi di bidang kesejahteraan mahasiswa. Tiga mahasiswa terbaiknya, yaitu RIFQI OKTA WAEDANI, FITRI YULIANA, dan MERI ASTUTI, berhasil lolos seleksi Beasiswa Gerakan Infaq Mahasiswa Islam (GERIMIS) yang dikelola oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Bengkulu.
Beasiswa GERIMIS ini merupakan program bantuan finansial yang ditujukan untuk mendukung keberlangsungan studi mahasiswa berprestasi dengan latar belakang ekonomi yang membutuhkan. Keberhasilan ketiga mahasiswa ini tidak hanya meringankan beban biaya pendidikan mereka, tetapi juga menegaskan komitmen STIESNU dalam memastikan akses pendidikan yang merata.
Ketua STIESNU Bengkulu, DR. SUBHAN, S.AG., M.H.I., menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada BAZNAS Provinsi Bengkulu atas kerja sama yang terjalin. “Lolosnya tiga mahasiswa kami di Beasiswa GERIMIS adalah kabar yang sangat membahagiakan. Ini merupakan representasi nyata dari peran BAZNAS sebagai instrumen ekonomi syariah untuk menciptakan keadilan sosial, sesuai dengan spirit ta’awun (tolong-menolong) dalam Islam,” ungkap Dr. Subhan.
Sementara itu, Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan, Yudha S. Kurniawan, M.Pd., yang bertanggung jawab langsung dalam pembinaan non-akademik, menegaskan bahwa proses seleksi ini mengukur tidak hanya kecerdasan kognitif, tetapi juga ketahanan mental dan spiritual mahasiswa. “Kami memastikan bahwa mahasiswa yang diajukan adalah mereka yang memiliki semangat juang tinggi dan layak mendapatkan dukungan. Beasiswa ini harus menjadi pemantik semangat bagi mereka untuk berprestasi lebih tinggi, bukan sekadar bantuan, melainkan investasi sumber daya manusia unggul bagi bangsa,” tambah Yudha.
Secara akademik, beasiswa ini merupakan implementasi dari konsep Maqashid Syariah (Tujuan Hukum Islam), khususnya Hifzh al-‘Aql (Memelihara Akal) melalui pendidikan. Dengan menyalurkan dana infaq (GERIMIS) kepada mustahik dari kalangan ghârimîn (yang berhutang/berkebutuhan finansial) atau fî sabîlillâh (untuk kepentingan di jalan Allah, termasuk ilmu), BAZNAS menjalankan perannya sebagai agen Redistribusi Kesejahteraan.
Waka III Bidang Kemahasiswaan, Yudha S. Kurniawan, M.Pd., menekankan bahwa Beasiswa GERIMIS bukan sekadar sumbangan, melainkan investasi sosial. Dalam terminologi ekonomi, ini disebut Investasi Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan menghilangkan hambatan finansial, beasiswa ini meningkatkan Human Capital mahasiswa, yang pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka di masa depan.
Oleh karena itu, keberhasilan ini secara ilmiah menunjukkan bahwa kolaborasi antara Perguruan Tinggi (penyedia pendidikan) dan Institusi Zakat (penyedia dana syariah) adalah Model Sinergi Ideal untuk mencapai Keadilan Akses Pendidikan (‘adâlah al-ta’lîm), yang merupakan prasyarat fundamental bagi terciptanya pembangunan ekonomi syariah yang berkelanjutan dan berkeadilan sosial.
Keberhasilan ini diharapkan dapat memacu motivasi seluruh mahasiswa STIESNU untuk terus berprestasi, sembari memaksimalkan peluang beasiswa dan bantuan dana yang tersedia, sejalan dengan visi kampus dalam mencetak ekonom syariah yang kompetitif dan berintegritas.