Di tengah dinamika zaman dan tantangan ekonomi yang semakin kompleks, mahasiswa dituntut tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki kemandirian finansial. Tidak sedikit dari kita yang menyadari bahwa ketergantungan penuh kepada orang tua bukanlah solusi jangka panjang. Maka, muncullah wirausaha sebagai pilihan. Namun, di tengah geliat bisnis modern yang kadang mengabaikan etika dan keberkahan, muncul alternatif yang lebih berintegritas: wirausaha syariah.
Mengapa Wirausaha Syariah?
Wirausaha syariah bukan sekadar tentang berdagang sambil menghindari riba. Lebih dari itu, ia merupakan bentuk usaha yang menjunjung tinggi etika, keadilan, dan kebermanfaatan sosial. Dalam sistem ini, kejujuran, keterbukaan, dan keadilan menjadi pondasi utama. Pelaku usaha syariah tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga pada nilai keberkahan dan tanggung jawab sosial. Bagi mahasiswa, hal ini sangat relevan. Di usia yang masih muda dan idealis, wirausaha syariah bisa menjadi wadah untuk menyalurkan semangat berkarya sekaligus menjaga nilai-nilai moral dan spiritual.
Kemandirian Ekonomi Dimulai dari Bangku Kuliah
Banyak mahasiswa memulai usaha dari hal kecil—jualan makanan ringan, thrift shop, bisnis online, hingga jasa desain. Jika dilandasi prinsip syariah, usaha-usaha ini bisa berkembang lebih sehat dan berkelanjutan. Kunci utamanya adalah menghindari transaksi yang merugikan, tidak spekulatif, serta selalu memperhatikan kehalalan produk dan proses. Kemandirian ekonomi mahasiswa bukan hanya soal menghasilkan uang, tetapi juga tentang melatih mental pengusaha, tanggung jawab, dan kreativitas. Dengan wirausaha syariah, mahasiswa diajak membangun ekonomi yang tidak hanya menguntungkan diri sendiri, tapi juga memberikan nilai tambah bagi orang lain.
Tantangan dan Peluang
Memang, tantangan pasti ada. Mulai dari keterbatasan modal, waktu kuliah yang padat, hingga minimnya pemahaman tentang ekonomi syariah. Namun, di era digital ini, peluang untuk belajar dan memulai usaha jauh lebih besar. Banyak platform pelatihan, komunitas wirausaha syariah, hingga pembiayaan syariah berbasis fintech yang bisa dimanfaatkan mahasiswa. Pemerintah dan kampus juga mulai membuka ruang untuk mengembangkan wirausaha syariah. Program Kewirausahaan Mahasiswa, inkubasi bisnis halal, hingga bazar produk halal menjadi jembatan antara ide dan realisasi.
Penutup
Wirausaha syariah adalah jalan baru bagi mahasiswa untuk melangkah menuju kemandirian ekonomi yang tidak hanya mandiri secara finansial, tetapi juga bermoral dan bermanfaat bagi sesama. Ini bukan sekadar tren, tapi sebuah pergerakan menuju masa depan ekonomi yang lebih beretika. Mari mulai dari sekarang, dari hal kecil, dan dari diri sendiri.
Oleh: Intan Purnama Sari
Mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah STIESNU Bengkulu