BENGKULU – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah Nahdlatul Ulama (STIESNU) Bengkulu telah mengadakan kajian komprehensif tentang Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja). Acara yang diselenggarakan pada tahun 2025 ini secara khusus menyoroti transformasi Aswaja dari manhajul fikri (paradigma berpikir) menjadi manhajul hayah (jalan hidup). Kajian ini dihadiri oleh mahasiswa, dosen, dan staf kampus, menunjukkan komitmen akademis untuk menginternalisasi nilai-nilai Aswaja secara mendalam.

Prinsip Aswaja sebagai Pilar Kehidupan
Narasumber utama, Agung Cucu P., M.H., dalam pemaparannya menegaskan bahwa Aswaja bukan sekadar kajian teologis-filosofis, melainkan sebuah kerangka aplikatif yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Ia menjelaskan bahwa prinsip-prinsip dasar seperti tawassuth (moderat), tawazun (seimbang), i’tidal (lurus dan tegak), dan tasamuh (toleransi) harus diterjemahkan ke dalam tindakan nyata.

“Transisi dari manhajul fikri ke manhajul hayah berarti kita tidak hanya memahami konsep Aswaja di ruang kelas, tetapi juga mengamalkannya dalam interaksi sosial, profesional, dan spiritual,” ujar Agung. “Ini adalah inti dari transformasi yang kita harapkan. Aswaja harus menjadi solusi, bukan sekadar teori.”

Komitmen Lembaga Melalui Aswaja Center
Anton, M.Ag., Kepala UPT Aswaja Center STIESNU Bengkulu, dalam sambutannya menekankan peran strategis lembaga dalam mewujudkan transformasi ini. “Kami mendirikan UPT Aswaja Center untuk memastikan bahwa nilai-nilai Aswaja menjadi DNA (Deoxyribonucleic Acid) dari seluruh kegiatan akademis dan non-akademis di kampus,” jelas Anton. “Melalui kajian ini, kami berharap setiap individu di STIESNU dapat menjadi representasi hidup dari Aswaja yang moderat, toleran, dan seimbang.”

Kajian ini bukan hanya menjadi forum ilmiah, tetapi juga sebuah momentum untuk merefleksikan bagaimana ajaran Aswaja dapat membentuk karakter individu yang berintegritas dan berkontribusi positif pada masyarakat. Partisipasi aktif dari seluruh civitas akademika menunjukkan adanya kesadaran kolektif untuk menjadikan Aswaja sebagai panduan praktis dalam menghadapi kompleksitas dunia modern.