BENGKULU – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah Nahdlatul Ulama (STIESNU) Bengkulu sukses menjadi tuan rumah penyelenggaraan Simposium Forum Inovasi Mahasiswa Indonesia dan Presentasi Karya. Acara bergengsi ini dihelat oleh Himpunan Mahasiswa KIP-Kuliah (HIMA KIP-K) STIESNU Bengkulu dengan tema inspiratif: “Merangkai Nada Kreativitas, Mengharmonikan Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045.”
Simposium berlangsung khidmat pada Selasa, 25 November 2025, mulai pukul 08.00 WIB, dengan total kehadiran mencapai 160 tamu undangan dan peserta. Acara ini diperkuat dengan kehadiran jajaran tokoh penting NU dan Kemenag: Perwakilan Kanwil Kemenag Bengkulu Dr. Ajamalus, Wakil Syuriah PWNU Bengkulu KH. Ali Shodiq, Ketua PWNU Bengkulu Prof. Dr. H. Khairuddin, DPH STIESNU Bengkulu Prof. Dr. Zubaedi, Ketua Senat STIESNU Bengkulu Dr. Dodi Isran, M.Pd.Mat., dan Ketua STIESNU Bengkulu Dr. Subhan, S.Ag., M.H.I.
Membuka acara secara resmi, Ketua STIESNU Bengkulu, Dr. Subhan, S.Ag., M.H.I., memberikan apresiasi tinggi kepada HIMA KIP-K. Beliau menekankan bahwa mahasiswa penerima beasiswa memiliki tanggung jawab ganda: unggul secara akademik dan menjadi pelopor inovasi.
”Simposium ini adalah bukti bahwa mahasiswa KIP-Kuliah STIESNU bukan hanya penerima bantuan, tetapi duta intelektual bangsa. Mereka adalah arsitek utama yang harus memimpin inovasi menuju Indonesia Emas 2045. Melalui platform ini, kami mengasah daya saing dan kreativitas mereka untuk menghasilkan solusi-solusi konstruktif bagi pembangunan bangsa,” tegas Dr. Subhan.
Dukungan kuat juga datang dari Pengurus Wilayah NU. Ketua PWNU Bengkulu, Prof. Dr. H. Khairuddin, menyampaikan pesan kebangsaan yang mendalam.
”Saya merasa bangga melihat HIMA KIP-K STIESNU mampu menghelat acara sebesar ini. Nahdlatul Ulama selalu berada di garis depan dalam menjaga keharmonisan bangsa. Semangat kreativitas dan inovasi yang ditunjukkan oleh peserta simposium harus tetap berlandaskan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan, sehingga inovasi yang lahir memberikan manfaat dan kedamaian bagi semua,” tutur Prof. Khairuddin.
Mewakili Kantor Wilayah Kementerian Agama Bengkulu, Dr. Ajamalus menyoroti peran penting akademisi dalam pembangunan moral dan ekonomi.
”Kami dari Kanwil Kemenag mendukung penuh setiap kegiatan akademik yang mendorong inovasi. Namun, kami juga berharap inovasi-inovasi ini diimbangi dengan penguatan nilai-nilai agama dan moderasi beragama. Peran STIESNU sangat vital dalam mencetak SDM yang kompeten secara ekonomi syariah dan berintegritas moral tinggi,” ujar Dr. Ajamalus.
Sebagai pelaksana acara, Ketua HIMA KIP-K, Muhammad Guntur (Mahasiswa Semester 5 STIESNU Bengkulu), menyampaikan tujuan di balik simposium.
”Dengan partisipasi dari 160 tamu dan peserta, kami ingin menciptakan platform bagi mahasiswa KIP-Kuliah untuk menyumbangkan ide-ide solutif, membantu pemerintah, dan mempersiapkan diri menuju Indonesia Emas 2045 dengan bekal inovasi. Kami ingin membuktikan bahwa keterbatasan ekonomi bukanlah penghalang untuk berkreasi dan berprestasi,” tutup Guntur.
Simposium berlangsung sukses dengan sesi presentasi karya-karya inovasi terbaik dari mahasiswa, mencakup berbagai bidang, yang diharapkan dapat menjadi pemantik tradisi penelitian dan kolaborasi di lingkungan STIESNU Bengkulu.