STIESNU Bengkulu – Dosen STIESNU Bengkulu dipastikan menghadiri acara Muktamar Pemikir PMII yang digelar untuk pertama kalinya oleh Forum Dosen Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU), pada hari Senin sampai Selasa.

Dialog interaktif dalam muktamar Pemikir PMII se-Indonesia merupakan sebuah inovasi dalam hal pengelolaan aspirasi. Adapun Dosen yang sekaligus menjadi pemateri dalam pertemuan Pemikir PMII di UIN SATU Tulungagung adalah Prof. Dr. H. Sirajuddin, M.Ag, M.H (Pembina STIESNU Bengkulu), Arif Rahman Hakim, Ph.D (Ketua Senat STIESNU Bengkulu), Dr. Zubaedi, M.Ag (Sekretaris PWNU Bengkulu), Subhan, M.H.I (Ketua IKA PMII Bengkulu sekaligus Dosen STIESNU).

Pembukaan acara Muktamar Pemikiran PMII itu dilaksanakan dan dibuka secara daring dan luring. Sebagian alumni yang kini aktif dalam panggung perpolitikan nasional hadir langsung di sesi pembukaan maupun rangkaian seminar nasional yang telah dijadwalkan.

Dengan adanya kegiatan Muktamar Pemikir PMII ini memberikan warna dan membentuk tatanan perubahan zaman. Dalam setiap perubahan, pergerakan mahasiswa menjadi medan magnet perjuangan yang terus menyala tanpa henti. Semangat pergerakan mahasiswa tersebut bahkan menjadi motor penggerak untuk terus berjuang di tengah tuntutan dan tekanan perubahan yang semakin deras dan menguat. Pada fase itulah, jiwa dan identitas mahasiswa semakin menguat dan tidak lentur oleh zaman. Justru ia hadir menjadi aktor perubahan zaman. PMII Komisariat STIESNU Bengkulu sebagai organisasi pergerakan mahasiswa konsisten mengawal misi penting itu, dengan secara terus menerus melahirkan kader-kader handal berkarakter idealisme, sikap kritis dan berjuang tanpa henti dalam mengawal perubahan.

Sebagaimana yang disampaikan Ketua Panitia Muktamar Pemikiran Dosen PMII Prof Dr M Noor Harisudin MFil I, bahwa ada dua tujuan penyelenggaraan muktamar yang akan diikuti para intelektual itu. Pertama konsolidasi dosen se-Indonesia untuk menjadi energi baru menuju Indonesia maju, dan kedua adalah untuk merekomendasikan peta jalan (roadmap) gerakan pemikiran dosen se-Indonesia di tingkat nasional maupun internasional.(SH)